LIHAT DENGAN SEKSAMA

Publicado  Jumat, 10 Juni 2011

Anda masih berfikir bahwa WC tidak menakutkan? coba anda bayangkan jika sewatu ketika anda melihat "silverqueen cair" berceceran di WC toilet anda. apakah anda mau membersihkannya, ataukah anda senang melihatnya dan ingin menciumnya setiap saat. tentu saja tidak, tapi apa yang anda akan lakukan? Kami akan menceritakan bagaimana rasanya berkemah di Dodiklatpur Gunung kidul. wah... rasanya muaanteeeep  gan. kulitmu tambah keriput, wajahmu tambah item, hatimu tambah kecil, dan yang paluing penting pikiranmu jadi tambah kotor. Mengapa? kalau agan-agan semua tau ada sebuah tempat angker disana, tempatnya lebih serem dari kuburan, lebih menakutkan dari istri/pacar agan kalau marah. itu adalah WC no.3 yang ada di sana. hari pertama kami datang  WC no.3 di sana belum memperlihatkan tanda-tanda yang janggal di sana. namun...!!! suatu ketika teman kami masuk di WC no.3 tersebut, apa yang terjadi? iya melihat suatu makhluk asing dari dalam toilet "SILVERQUEEN CAIR'' terlihat dari bawah WC no.3... iya keluar, dengan diam seperti telah terhipnotis oleh makhluk itu, kami mencoba melihat , wah,,, "salam Super" ngeri banget .... Malam harinya terlihat makhluk itu menjadi lebih besar.....

peluapan emosi

Publicado  


Kalo lagi emosi jangan di pendam sendiri, lama-lama bias jadi penyakit. Penyakitnya bukan seperti batuk tapi penyakit hati . kita bias melampiaskan dengan curhat ke temen , atau loe bias utarakan lewat tulisan.
 Berikut adalah contoh pelampiasan emosi lewat tulisan. :

Menjadi orang sabar sebenarnya juga tak enak , jujur sekarang yang kurasakan hidup penuh hinaan mereka bilang itu Cuma bercanda ! kalau setiap hari bercanda seolah-olah itu meng hina lama-lama juga bikin emosi. Apasih  yang seberanrnya orang-orang yang suka ngejek itu inginkan ? kepuasan atau melampiaskan balas dendam kepada orang lain? Mereka bilang kalau hidup di asrama emang udah biasa di gituin, tapi ya jangan keterlaluan sampai keluar batas gitu donk…!!!!!!
Setiap hari ada kata “papua’’,  ”wasior”, emang pertamanya agw nganggap biasa aja tapi loh lama-lama kebablasan. Udah ngejek , hina lagi, emang kloe kira papua itu masih kampung apa!!! Sebagian itu  udah kota, pake dibanding-bandingin sama jogja lagi, jogja udah lama jadi kota su,  loe bego atau gak pernah liat dunia luar atau loe gak pernah liat berita , makanya jangan liat sponsbob tiap hari, bearnard bear, udah besar tontonannya kayak anak TK, lama-lama mati loe gak tau perkembngan dunia, terutama Indonesia, Negara loe sendiri…
Dasar cengeng,manja, penakut,mutungan , gak jantan loe sama cewek aja loe takut. Dasar crewet sok imut padahal loe tu amit-amit.  ke kamar mandi sendiri jam 9 malam aja takut, banci loe. Udah gitu maksaan lagi sok jelek-jelekin orang, sok paling bagus, nyacati barang orang, loe kira pilihan loe paling bagus? , sok ngatur-ngatur. Aaaaaaseeeeeeeeeeeeeeemmmmmmmmmmmmm……………
Sama loe lagi!!! Biar loe kakak kelas gw, gw gak takut tho… loe kira loe paling paling hebat disini. Loe kira loe bisa ngatur adek kelas githu?? Enggak bro ,  sifat loe jelek , sok jelek-jelekin, bego-begoin orang emang loe piker loe udah keren?  Gw slama ini ngalah, gak pernah bales ejekan loe bukan karna gw takut. Gw Cuma gak suka aja kalau nanti liat orang yang gw benci ketemu tiap hari. Loe aja di ejek sekali langsung emosi tingkat tinggi.  Oyya satu lagi,  jangan malingan hp gw, loe sms cewek pake nomor gw, gw udah bilang, gw gak suka sama cewek yang itu……. Dasar lllllooooeeeeeeeeee beeeeggggggoooooooo’’’!!!!!!!!!!!!!

sosiologi kelas x semester 2.

Publicado  

Berhubung saat besok mau ada  ulangan sosiologo sama TIK lalu ada tugas buat postingan di blog, dari pada aye mumet belajar mau gimana , mending aye postingin aja masalah sosiologi mulai bab pertama.

PROSES SOSIOLOGI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

1.       TAHAPAN SOSIALISASI

a.       Tahapan persiapan (prepatory stage)
Tahapan ini dialami seorang dari masa kelahirannya, di tahapan ini seorang mulai menirukan kegiatan walaupun tidak sempurna.
b.      Tahapan meniru (play stage)
Ditandai seorang anak mulai sempurna menirukan kegiatan orang tua, kesadaran tentang diri dan lingkungan mulai terbentuk.
c.       Tahap siap bertindak(game stage)
Kesadaran memainkan peran mulai terlihat.
d.      Tahap penerimaan norma kolektif(generalized stage)

2.       TUJUAN, FUNGSI, DAN KARAKTERISTIK SOSIALISASI

a.       Tujuan Sosialisasi
Menurut Bruce j. cohen
1)      Memberikan ketrampilan untuk masyarakat.
2)      Menanamkan nilai dan kepercayaan pokok kepada masyarakat
3)      Mengembangkan kemampuan komunikasi
4)      Mengembangkan kemampuan mengendalikan diri sesuai peran dalam masyarakat.
b.      Fungsi Sosialisasi
a)      Untuk Individu
Sarana pengenalan , pengakuan, dan penyesuaian diri di dalam masyarakat.
b)      Untuk masyarakat
Sarana pelestarian menyebarluaskan nilai dan norma dalam masyarakat.
c.       Karakteristik sosialisasi
1)      Bersifat aktif
2)      Berwujud proses belajar
3)      Berlangsung secara bertahap


3.       BENTUK, TIPE, DAN POLA SOSIALISASI
4.      
a.       Bentuk Sosialisasi
1)      Sosialisasiprimer
Didalam keluarga
2)      Sosialisai sekunder
Didalam lingkungan pergaulan
b.      Tipe sosialisai
1)      Sosialisasi Formal
Oleh lembaga wewenang
2)      Sosialisasi non formal
Kelompok masyarakat
c.       Pola sosialisasi
1)      Represif
Menghukum
Secara paksa
Berpusat pada orang tua
Banyak perintah
2)      Partisipasi
Member imbalan
Berpusat pada anak
Otonomi anak

KEPRIBADIAN

Ciri dan sikap yang mewakili sikap seseorang.
1.       FAKTOR PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Menurut F.G. Robin:
a.        Sifat dasar : seluruh potensi yang di warisi orang tua
b.      Lingkungan prenatal: lingkungan dalam kandungan ibu
c.       Perbedaan individual : perbedaan cirri fisik
d.      Lingkungan : kondisi sekeliling individu
e.      Motivasi: kekuatan didalam individu
Umum:
a.       Warisan biologis (keturunan)
b.      Warrisan lingkunan alam
c.       Warisan social
d.      Warisan manusia



KETERKAITAN NILAI DAN NORMA DALAM PROSES SOSIALISASI


1.       Cirri-ciri nilai social
a.       Merupakan konsteuksi masyarakat sebagai hasil interaksinantar masyarakat.
b.      Disebarkan antar warga masyarakat
c.       Terbenruk dari sosialaisasi
d.      Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseornag
e.      Cenderung berkaitan dengan yang lain
2.       Cirri norma social
a.       Dapat berbentuk lisan ataupun tulisan
b.      Merupakan kesepakatan masyarakat
c.       Pelanggaran terhadap norma adalah sanksi
3.       Peranan nilai social
a.       Factor pendorong
b.      Petunjuk arah
c.       Alat pengawas
d.      Alat solidaritas
e.      Benteng perlindungan

SEMUA TENTANG KAMU

Publicado  Minggu, 08 Mei 2011

andai waktu dapat menyatukan semuanya...
menyatukan dua jiwa yang berbeda,
menyatukan dua hati yang terluka,
menyatukan diriku dan dirinya,
meski kini dirinya telah tiada di hatiku,
karna dirinya telah meninggalkanku untuk selama-lamanya....
mungkinkah aku masih bisa melihatnya ??
mungkinkah waktu akan mempertemukan qkita kembalii
mungkinkah kau tepati janji...

PESAN IBU

Publicado  

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

===================================================

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.